Dinasti Baru Malaga Bakal Jadi Kuda Hitam di Primera La Liga

Diposkan oleh Hulu on 17 June, 2011

Dinasti Baru Malaga Bakal Jadi Kuda Hitam di Primera La Liga
VIVA-BOLA, Boleh jadi dalam beberapa musim terakhir, Malaga hanya berstatus tim semenjana. Mereka baru kembali ke Primera Division pada musim 2008/2009, setelah dua musim sebelumnya, 2006/2007 dan 2007/2008, terjerembab ke Segunda Division.

Prestasi terbaik mereka di kancah La Liga terjadi di masa lampau, yakni posisi ketujuh di musim 1971/1972 dan 1973/1974. Walhasil, Malaga seperti tim yang hanya tampil sebagai pelengkap, bahkan tak jarang berperan sebagai lumbung gol bagi tim lain.

Musim lalu misalnya, mereka menjadi satu di antara tim yang paling banyak kebobolan, 68 kali dalam 38 partai. Sebenarnya mereka sempat menjanjikan pada musim 2008/2009. Finis ke-8, saat itu komposisi pemain mereka terbilang seimbang dengan keberadaan kiper Francesc Arnau, Eliseu, Apono, Javier Calleja, Hélder Rosário, Albert Luque, Miguel Angel, Salvador Ballesta Vialcho, Fernando dan Adriano Rossato. Sayang, ketidakstabilan membuat mereka gagal ke Eropa.

Belajar dari pengalaman musim lalu yang nyaris masuk ke jurang degradasi lagi, manajemen Malaga berbenah. Musim depan, Los Boquerones bakal menjadi kuda hitam bagi tim-tim mapan di La Liga. Setelah memertahankan pelatih Manuel Pellegrini, yang sukses membawa Malaga tampil menawan di putaran kedua, sistem pembelajaan mendapat perhatian khusus.

Hal pertama yang menjadi modal kebangkitan kubu La Rosaleda ini adalah kedatangan investor anyar, Sheikh Abdullah Al Thani. Pemilik nama asli Sheikh Abdullah bin Nasser bin Abdullah Al Ahmed Al Thani ini membawa segudang mimpi bagi penggemar Malaga; musim depan menembus Eropa.

Direktur Utama Bank Doha ini tak main-main. Usai membeli saham mayoritas dari tangan Lorenzo Sanz sebesar 36 juta euro atau lebih dari Rp 432 miliar, ia langsung merombak jajaran manajemen. Ia pun membayar hutang-hutang klub, plus siap menggelontorkan lebih dari 25 juta euro untuk persiapan musim depan.

Namun banyak orang percaya, nilai investasi Malaga bisa lebih dari yang diinformasikan ke kalangan media. Dengan kekayaan mencapai 2,4 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 20 triliun, membuat sumber dana Malaga menjadi berlimpah. Tak ayal, Malaga sudah siap membangun dinasti baru yang bisa menyulitkan tim-tim besar seperti Barcelona, Real Madrid, Valencia maupun Villarreal.

“Belum, kami masih ada di jajaran tim menengah, namun kami yang terbaik di level itu. Ini gairah baru klub, dan semua pemain menyambut gembira keputusan manajemen. Paling tidak, harapan ke Eropa memang terbuka lebar dengan manuver manajemen dalam bursa transfer,” ujar Pellegrini, di El Pais, Jumat (17/6).

Pondasi awal sudah terbentuk tatkala Malaga terlebih dulu mendapatkan dua pemain senior, bek Martin Demichelis dan striker pengalaman, Julio Baptista. Musim depan, armada bertambah kencang dengan sudah resmi bergabung tiga pemain, yakni bek kiri Nacho Monreal, striker tajam Ruud van Nistelrooy, gelandang bersuia 22 tahun asal River Plate berharga 4,2 juta euro Diego Buonanotte dan yang terbaru, bek timnas Belanda di Piala Dunia 2010, Joris Mathijsen.

Nama Ruudtje dan Buonanotte mendapat perhatian lebih. Keduanya diprediksi bakal menjadi duet serasi di lini depan.

Malaga belum berhenti, mereka makin dekat dengan beberapa nama lain seperti penyerang jangkung Nikola Zigic, bek Barcelona Gabi Milito, gelandang bertahan Real Madrid Mahamadou Diarra dan eks timnas Prancis, Jeremy Toulalan. Nama-nama itu belum final, karena manajemen berjanji untuk lebih banyak mendatangkan pemain anyar.

Dengan skuad terkini saja, permainan 4-2-3-1 yang menjadi kegemaran Pellegrini bisa berjalan luar biasa. Kuartet bek diisi duet Martin Demichelis-Mathijsen, bek kiri ada Nacho Monreal dan sisi kanan diisi Javier Malagueño asal Argentina. Area tengah solid dengan Julio Baptista sebagai poros, lalu ada Sebastián Fernández, Fernando dan Eliseu atau Enzo Maresca, guna menyokong Ruudtje-Buonanotte.

Perombakan juga terjadi di lini tim pelatih. Manu Pellegrini membawa serta orang-orang kepercayaannya seperti Asisten Pelatih Rubén Cousillas, pelatih kebugaran José Cabello, pelatih kiper Xabi Mancisidor dan Asisten Teknik, Vicente Valcarce.
(m n budiarto)