VIVA-BOLA, Panitia penyelenggara Piala Dunia 2022 dan FIFA menyatakan pertandingan sepak bola akan dilaksanakan sesuai peraturan baku. Tidak ada rencana perubahan durasi lama menjadi tiga babak seperti diberitakan media. Sempat beredar kabar akan terjadi perombakan waktu pertandingan saat Piala Dunia 2022.
Kabarnya setiap babak akan berlangsung 30 menit dan dibagi menjadi tiga periode. Biasanya pertandingan digelar 45 menit selama dua babak. Isu ini mencuat untuk mengantisipasi cuaca kurang bersahabat Qatar saat turnamen digelar pada musim panas.
Suhu bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celsius sehingga pemain berpeluang terkena dehidrasi. Gangguan tersebut berpotensi merusak kesehatan kontestan dan membuat mereka sulit mengeluarkan penampilan baik.
Mendukung argumen tersebut,Michael Beaven selaku Direktur Arup Associates, agensi yang menangani teknologi serta sistem pendinginan di dalam stadion. Dia menilai ada baiknya FIFA dan panitia mempertimbangkan mengubah sistem pertandingan demi menghindari hal-hal yang tidak dinginkan. Tapi pendapat itu dibantah pihak panitia. Mereka menegaskan tidak akan ada perubahan pada waktu pertandingan.
”Kami tidak pernah membahas rencana itu,” sebut juru bicara panitia Piala Dunia 2022 dikutip Reuters.
Panitia menyatakan keselamatan dan kesehatan para pemain akan terjamin sekalipun bermain secara normal. Sebab mereka sudah menyediakan teknologi agar suhu di sekitar arena pertandingan tidak menyengat.
”Sebanyak 64 pertandingan selama Piala Dunia 2022 bakal digelar di stadion yang dipasangi sistem pendingin,” tambah panitia.
Argumen pihak panitia berdasarkan hasil uji coba sistem pendingin. Diuji di lapangan tenis, perangkat yang menggunakan energi sinar matahari itu bisa mengurangi panas di sekitar arena permainan. Saat ini panitia ingin mencoba meningkatkan teknologi agar cakupannya bisa mencapai level stadion sepak bola yang lebih besar.
”Sistem pendingin itu memang belum dicoba di area yang besar. Tapi kami yakin sistem pendingin tersebut akan berfungsi baik. Sistem pendingin itu nantinya bukan hanya terpasang di stadion, juga di traning camp dan fans zone. Pernyataan dari Beaven tidak beralasan,” tutur panitia.
Penyelenggara Piala Dunia 2022 juga sudah menyiapkan beberapa teknologi alternatif untuk mengatasi panasnya cuaca, salah satunya membuat awan buatan. Keberadaan teknologi-teknologi ini nantinya diharapkan dapat mengurangi kontroversi tentang terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia. Semula masalah cuaca ini memunculkan perdebatan digelarnya Piala Dunia pada bulan Januari. (m mirza)